ACEH - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengistilahkan pendidikan sebagai vaksin. Layaknya sebuah vaksin, pendidikan dibutuhkan untuk menangkal berbagai penyakit sosial yang ada di masyarakat.
"Kita hidup pada dimensi sosial, maka ada penyakit sosial. Ada tiga macam penyakit sosial, yaitu kemiskinan yang jadi musuh bersama, ketidaktahuan atau kebelumcerdasan, dan keterbelakangan peradaban," ungkap M Nuh, saat memberikan sambutan dalam peresmian penegerian Universitas Samudra (Unsam) Langsa, Aceh Timur, Kamis (4/7/2013).
Vaksin yang paling ampuh untuk memotong mata rantai kemiskinan, kata M Nuh, adalah pendidikan. Maka, pemerintah pun mendorong agar anak-anak terus melanjutkan pendidikan. Tidak hanya sampai tingkat SMA tapi juga perguruan tinggi.
"Salah satunya dengan menambah jumlah perguruan tinggi negeri (PTN) di Aceh. Tidak hanya itu, karena sudah berstatus PTN, mulai tahun akademik 2013/2014, kami berikan kuota Bidik Misi di Unsam," paparnya.
Dia menambahkan, Unsam bukan satu-satunya perguruan tinggi di provinsi Serambi Mekah itu yang akan berubah status sebagai PTN. Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) di Aceh juga dalam target untuk dinegerikan.
"Kami harapkan budaya Aceh yang sudah berkembang bs dikonservasikan agar tidak hilang. Salah satu bukti Aceh memiliki budaya internasional dan diakui UNESCO adalah Tari Saman," jelas mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu.
Pendidikan, lanjutnya, tidak hanya berperan sebagai penyembuh tiga masalah sosial tapi juga untuk menaikkan (elevator) sosial. Sementara pendirian PTN bertujuan membangkitkan tradisi dan budaya akademik di Aceh. (ade)
"Kita hidup pada dimensi sosial, maka ada penyakit sosial. Ada tiga macam penyakit sosial, yaitu kemiskinan yang jadi musuh bersama, ketidaktahuan atau kebelumcerdasan, dan keterbelakangan peradaban," ungkap M Nuh, saat memberikan sambutan dalam peresmian penegerian Universitas Samudra (Unsam) Langsa, Aceh Timur, Kamis (4/7/2013).
Vaksin yang paling ampuh untuk memotong mata rantai kemiskinan, kata M Nuh, adalah pendidikan. Maka, pemerintah pun mendorong agar anak-anak terus melanjutkan pendidikan. Tidak hanya sampai tingkat SMA tapi juga perguruan tinggi.
"Salah satunya dengan menambah jumlah perguruan tinggi negeri (PTN) di Aceh. Tidak hanya itu, karena sudah berstatus PTN, mulai tahun akademik 2013/2014, kami berikan kuota Bidik Misi di Unsam," paparnya.
Dia menambahkan, Unsam bukan satu-satunya perguruan tinggi di provinsi Serambi Mekah itu yang akan berubah status sebagai PTN. Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) di Aceh juga dalam target untuk dinegerikan.
"Kami harapkan budaya Aceh yang sudah berkembang bs dikonservasikan agar tidak hilang. Salah satu bukti Aceh memiliki budaya internasional dan diakui UNESCO adalah Tari Saman," jelas mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu.
Pendidikan, lanjutnya, tidak hanya berperan sebagai penyembuh tiga masalah sosial tapi juga untuk menaikkan (elevator) sosial. Sementara pendirian PTN bertujuan membangkitkan tradisi dan budaya akademik di Aceh. (ade)
0 comments:
Post a Comment